Najwa Shihab Kembali menunjukkan 'taringnya' untuk mengupas isu-isu penting yang perlu diketahui publik.
Mulai dari kontroversi Tanah Abang, rumah DP nol rupiah, penataan becak, hingga polemik reklamasi di Teluk Jakarta.
Dilansir dari akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Jumat (26/1/2018) dirinya menuliskan:
Anies Baswdan dan Najwa ketika hadir di acara Mata Najwa |
Salah satunya adalah episode 100 Hari Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Episode ini memang disiarkan tepat pada 100 hari Anies dan Sandi menjabat.
Najwa mengulas berbagai persoalan dan kebijakan Anies yang perlu diungkap ke hadapan publik.Mulai dari kontroversi Tanah Abang, rumah DP nol rupiah, penataan becak, hingga polemik reklamasi di Teluk Jakarta.
Najwa lagi-lagi mencecar sejumlah pertanyaan kritis kepada Anies.
Talkshow pun semakin menarik saat Najwa bertanya kepada Anies mengenai aturan rumah DP nol rupiah.
Pembahasan mulai memanas saat Najwa bertanya mengenai syarat konkrit bagaimana warga bisa menikmati kebijakan tersebut.
Saking seringnya mencecar Anies dengan pertanyaan kritis, Najwa pun kena semprot orang nomor satu pada pemerintahan DKI Jakarta itu.
Bahkan Najwa dianggap kerap memotong penjelasan Anies yang belum selesai dijawab.
"Soal matang dan tidak. Alhamdulillah, Insya Allah matang. Kalau gak matang, gak diluncurkan...," ungkap Anies.
"Tapi belum diumumkan syaratnya?" tanya Najwa.
Anies membela diri bahwa syaratnya sudah dijelaskan sebelumnya.
Namun, Najwa kembali bertanya kepada Anies apakah syarat itu sudah pasti atau belum.
"Itu sudah fix?" tanya Najwa lagi.
Anies pun menyebutkan lagi poin-poin persyaratan bagi warga yang ingin mendapatkan rumah DP nol rupiah.
Saat Anies menjelaskan soal biaya, Najwa lagi-lagi menyanggah dengan sebuah pertanyaan.
"Ancar-ancar? Tapi belum fix kan?" timpal Najwa.
"Tentu begini, kalo menghitungnya kira-kira 2,1-lah..." jawab Anies belum selesai.
"Kira-kira? Mas, ngaruh tau Mas 2,1.. 2,5, jadi.." kata Najwa.
Anies pun berusaha menjelaskan lebih detail kepada Najwa.
"No..no..Kalo 2,1-nya iya memang 2,1.." kata Anies.
"Oh jadi sudah fix 2,1?" tanya Najwa lagi.
"Iya. Kenapa? Gak, perlu saya luruskan begini..." ujar Anies.
"Karena kemudian terkait dengan tadi..." cecar Najwa.
"Saya selesaikan sebentar, Jakarta itu ada pusat, timur, barat, dan utara. Nah, Tiap-tiap daerah itu.." bela Anies.
"Sisi lainnya beda?" cecar Najwa lagi.
"Bukan sisi lainnya beda-beda, aturan dari pemerintah pusatnya beda-beda," jelas Anies.
Tak cukup di situ, Najwa kembali menimpali pertanyaan mantan Mendikbud RI itu.
Sementara, Anies belum tuntas mengurai penjelasan yang sebelumnya ditanyakan Najwa.
"Karena ini menggunakan FPLP aturan pemerintah pusat, bukan dari pemerintah provinsi?" tanya Najwa.
"Ya betul, karena itu izinkan saya selesaikan dulu. Habis motong-motong terus sih," protes Anies sambil diiringi sorakan dan tepuk tangan penonton.
Najwa pun tampak langsung tersenyum mendengar protes Anies.
Alhasil, tayangan Mata Najwa ini menuai pro dan kontra di kalangan pengguna internet.
Banyak warganet yang menganggap sikap Najwa kurang sopan karena terlalu sering memotong Anies yang belum selesai berbicara.
Tak sedikit pula yang justru menganggap sikap Najwa sangat tepat untuk menggali lebih dalam pernyataan Anies agar publik semakin paham mengenai kebijakan tersebut.
Balasan Anies
[ads-post]
Usai program itu berakhir, Najwa dan kedua narasumber melakukan foto bersama.
[ads-post]
Usai program itu berakhir, Najwa dan kedua narasumber melakukan foto bersama.
Foto bersama yang diunggah oleh Anies Baswedan mencurahkan perasaan dan kondisinya saat menjadi narasumber Mata Najwa.
Dilansir dari akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Jumat (26/1/2018) dirinya menuliskan:
Pengalaman tampil di Mata Najwa selalu menyenangkan dan bisa mendebarkan, termasuk bagi pemirsanya.
Bila diumpamakan dengan baseball, Najwa sebagai pelempar bola tidak pernah memberikan bola-bola mudah pada narasumber sebagai hitter.
Semua narasumber pasti pernah mengalami. Langsung, lugas dan tangkas.
Tapi hanya dari lemparan hard ball maka seorang hitter berkesempatan membuat pukulan home run, apabila ia siap dan menguasai.
Dialog yang dilakukan secara Live di TV (bukan rekaman) membuat arena jadi fair dan terbuka, jangan salahkan pitcher kalau hitter tidak berhasil melayangkan pukulan, jangan salahkan yg memberi ujian kalau soal-soalnya sulit lalu yang menjalani ujian tidak siap.
Dan apabila bisa memukul bola “home run” dengan baik maka berterima kasihlah pada pada pitcher yg memberi umpan bola keras.
Alhamdulillah dan terima kasih Mata Najwa sudah memberikan kesempatan pada kami berdua menjelaskan program dan capaian 100 hari pemerintahan Anies-Sandi kepada publik luas. Semoga Mata Najwa semakin sukses di tempat baru. *ABW
(Red)