Tangerang -Nasib malang menimpa puluhan orang yang mengalami penyekapan di sebuah rumah perkampungan di kabupaten tangerang.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan seperti dikutip dari laman liputan6.com, membenarkan adanya dugaan human trafficking atau perdagangan orang yang terjadi di Kampung Cadas, RT 08 RW 01, Desa Karet, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
Kejadian itu diketahui setelah seseorang yang datang untuk melaporkan ke kantor polisi bahwa keluarganya disekap dan dimintai sejumlah uang tebusan.
"Ya, sekitar jam 15.00 di Polres kedatangan satu orang yang melaporkan bahwa adanya dugaan penyekapan dan permintaan uang tebusan," Terangnya, Jumat (12/1/2018).
Tanpa nunggu waktu lama, kemudian polisi langsung mendatangi lokasi yang diduga tempat penyekapan. Benar saja, di perumahan tersebut terdapat puluhan orang pria dan wanita, dalam keadaan pintu tertutup mereka disekap di dalam kontrakan petak.
[ads-post]
"Mereka ini dikumpulkan dalam satu kontrakan, dan beberapa kontrakan lain yang berdekatan," ujar Harry.
Dari hasil pendataan, di dalam kontrakan tersebut berjumlah 30 orang, dua di antaranya masih di bawah umur atau 17 tahun.
Sekarang puluhan korban tersebut sudah dievakuasi ke Mapolres Metro Tangerang guna pendataan lebih lanjut.
"Kita sinkronkan juga, karna ada satu orang yang merupakan adik atau keluarga pelapor yang diduga disekap tadi," tutur Harry.
Beberapa korban penyekapan terlihat Lesu dan Lemas
Polisi memeriksa kontrakan yang diduga penampungan tindak pidana perdagangan orang (Liputan6.com/Pramita)
Para korban yang ditemukan di dalam kontrakan tersebut terlihat letih dan kusam. Mereka seperti tidak diurus atau diberi makan.
Meski enggan dimintai keterangan oleh sejumlah awak media yang hadir, mereka sempat mengaku kepada polisi bila kesehariannya bekerja sebagai sales obat asal Korea.
"Jadi sales Pak, obat Korea. Ada kok di internet," ujar salah seorang korban. (Red)
Polisi menemukan puluhan korban penyekapan di Tangerang |
Kejadian itu diketahui setelah seseorang yang datang untuk melaporkan ke kantor polisi bahwa keluarganya disekap dan dimintai sejumlah uang tebusan.
"Ya, sekitar jam 15.00 di Polres kedatangan satu orang yang melaporkan bahwa adanya dugaan penyekapan dan permintaan uang tebusan," Terangnya, Jumat (12/1/2018).
Tanpa nunggu waktu lama, kemudian polisi langsung mendatangi lokasi yang diduga tempat penyekapan. Benar saja, di perumahan tersebut terdapat puluhan orang pria dan wanita, dalam keadaan pintu tertutup mereka disekap di dalam kontrakan petak.
[ads-post]
"Mereka ini dikumpulkan dalam satu kontrakan, dan beberapa kontrakan lain yang berdekatan," ujar Harry.
Dari hasil pendataan, di dalam kontrakan tersebut berjumlah 30 orang, dua di antaranya masih di bawah umur atau 17 tahun.
Sekarang puluhan korban tersebut sudah dievakuasi ke Mapolres Metro Tangerang guna pendataan lebih lanjut.
"Kita sinkronkan juga, karna ada satu orang yang merupakan adik atau keluarga pelapor yang diduga disekap tadi," tutur Harry.
Beberapa korban penyekapan terlihat Lesu dan Lemas
Polisi memeriksa kontrakan yang diduga penampungan tindak pidana perdagangan orang (Liputan6.com/Pramita)
Para korban yang ditemukan di dalam kontrakan tersebut terlihat letih dan kusam. Mereka seperti tidak diurus atau diberi makan.
Meski enggan dimintai keterangan oleh sejumlah awak media yang hadir, mereka sempat mengaku kepada polisi bila kesehariannya bekerja sebagai sales obat asal Korea.
"Jadi sales Pak, obat Korea. Ada kok di internet," ujar salah seorang korban. (Red)