Bakal calon gubernur Jawa Barat 2018, Mayjen (Purn) Sudrajat, meyakini punya modal kuat untuk memenangi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018. Sudrajat, yang diusung Partai Gerindra dan dipasangkan dengan kader PKS, Ahmad Syaikhu, mendapatkan dukungan tambahan dari PAN, PPP kepemimpinan Djan Faridz serta PBB.
"Kami punya saham besar di Jawa Barat. Berapa saham kami di Jawa Barat? Ini 85 persen masyarakat muslim, itu lah saham yang terbesar," ujar Sudrajat dalam deklarasi pasangan Pilgub Jawa Barat di Monumen Perjuangan (Monju) Kota Bandung Jawa Barat, Rabu 10 Januari 2018.
Dalam deklarasi tersebut, Lulusan Akabri 1971 itu mengutarakan soal ancaman primordial dan SARA, Sudrajat mengimbau masyarakat dapat melawan serangan tersebut.
"Saya bukan primordial. Kalau saya bicara Islam, jangan dituduh berbicara SARA. Kalau saya bicara Islam, agamis, saya berbicara hak dan kewajiban." kata mantan Duta Besar RI untuk China itu.
Dia menambahkan, saat ini kadang-kadang orang mengatakan 'Kalau berbicara agama, berbicara orang Sunda, Anda promordial SARA'. "Jangan mau terima tuduhan itu," Imbuhnya.
[ads-post]
Tidak hanya itu, Sudrajat mengingatkan kepada kader dan komunitas-komunitas yang hadir, bahwa pentingnya menjadi pribadi yang merdeka. "Apa hak kita sebagai orang merdeka? Artinya punya kemerdekaan untuk menentukan nasib sendiri, jangan sama orang lain," ujarnya.
Karena itu, mayoritas umat Muslim di Jawa Barat dinilai memiliki pengaruh besar untuk menentukan masa depan pembangunan.
"Saham yang kami miliki 85 persen, maka yang menentukan Jawa Barat ke depan itu yang punya saham paling besar. Dan platform PKS, PAN, Gerindra, PPP, dan PBB adalah pemegang saham 85 persen. Untuk itu, kalau mau menentukan masa depan Jawa Barat, maka pilihlah yang akan melanjutkan kepemimpinan yang sudah dirintis Aher (Ahmad Heryawan)," katanya. (Red)
Mayjen (Purn TNI) Sudrajat, Cagub Jabar |
Dalam deklarasi tersebut, Lulusan Akabri 1971 itu mengutarakan soal ancaman primordial dan SARA, Sudrajat mengimbau masyarakat dapat melawan serangan tersebut.
"Saya bukan primordial. Kalau saya bicara Islam, jangan dituduh berbicara SARA. Kalau saya bicara Islam, agamis, saya berbicara hak dan kewajiban." kata mantan Duta Besar RI untuk China itu.
Dia menambahkan, saat ini kadang-kadang orang mengatakan 'Kalau berbicara agama, berbicara orang Sunda, Anda promordial SARA'. "Jangan mau terima tuduhan itu," Imbuhnya.
[ads-post]
Tidak hanya itu, Sudrajat mengingatkan kepada kader dan komunitas-komunitas yang hadir, bahwa pentingnya menjadi pribadi yang merdeka. "Apa hak kita sebagai orang merdeka? Artinya punya kemerdekaan untuk menentukan nasib sendiri, jangan sama orang lain," ujarnya.
Karena itu, mayoritas umat Muslim di Jawa Barat dinilai memiliki pengaruh besar untuk menentukan masa depan pembangunan.
"Saham yang kami miliki 85 persen, maka yang menentukan Jawa Barat ke depan itu yang punya saham paling besar. Dan platform PKS, PAN, Gerindra, PPP, dan PBB adalah pemegang saham 85 persen. Untuk itu, kalau mau menentukan masa depan Jawa Barat, maka pilihlah yang akan melanjutkan kepemimpinan yang sudah dirintis Aher (Ahmad Heryawan)," katanya. (Red)