Iklan

iklan

Sebanyak 10 Desa di Kecamatan Kandanghaur Indramayu Mengalami Kekeringan

Senin, 04 Februari 2019 | 00.52 WIB Last Updated 2019-02-21T16:52:12Z
 MENARA POST -  INDRAMAYU -- Memasuki awal musim tanam gadu (kemarau) 2018, kekeringan sudah melanda sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu. Kondisi kekeringan itu di antaranya terjadi di sepuluh desa di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Adapun sepuluh desa tersebut, yakni Desa Karanganyar,Curug, Ilir, Bulak, Pranti,  EretanKulon, Parean Girang, Karangmulya, Wirapanjunan, dan Wirakanan.
Musim Kemarau / Ilustrasi
''Ada ribuan hektare,'' kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Kandanghaur, Waryono, dilansir Republika.co.id, Kamis (18/5).

Waryono menyebutkan, tanaman padi di sepuluh desa itu rata-rata baru berumur seminggu sampai sepuluh hari. Namun, kebanyakan masih berupa persemaian.

Waryono mengatakan, selain hujan yang kini sudah jarang, kekeringan juga terjadi karena ketiadaan air di saluran irigasi. Bahkan, keringnya saluran irigasi tersebut membuat petani tak bisa melakukan upaya pompanisasi.
[ads-pos]
''Mau nyedot air gimana, di saluran irigasinya juga tidak ada air,'' kata Waryono.
Waryono mengakui,  sudah ada Kesepakatan Bersama tentang Pembagian Debit Air Daerah Irigasi Bendung Rentang yang dikeluarkan BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Dalam kesepakatan bersama yang dihasilkan dari rapat koordinasi sejumlah pihak terkait pada 11 Mei 2018 itu diatur tentang penjadwalan air untuk tiga kabupaten, yakni Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Majalengka.
''Kesepakatan itu memang sudah jalan. Tapi yang jadi persoalan, daerah hulunya juga kering,'' kata Waryono.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sebanyak 10 Desa di Kecamatan Kandanghaur Indramayu Mengalami Kekeringan

Trending Now

Iklan

iklan