Indramayu,(23/10/2018) Acara sedekah bumi petani penggarap hutan di wilayah desa Amis kecamatan cikedung kabupaten Indramayu, Dalam acara ini mengirim do'a untuk keberkahan bersama para petani.
Sedangkan acara tersebut Hari rabu ( 24-10-2018) pukul 10 siang sampai selesai. Estimasi peserta yang hadir kurang lebih 10.000 (sepuluh ribu) Anggota F-KAMIS Dan petani penggarap hutan.
Dalam acara ini di hadiri pendiri forum komunikasi masyarakat indramayu selatan F- KAMIS TARYADI' Selaku Dewan pendiri F-kamis dan dihadiri H. yosep ibrahim selaku pembina DPP paguyuban darma'ayu walhi jabar, Front pembela rakyat bandung, Pokja perhutanan sosial jawa barat, gerakan masyarakat bawah indonesia, ( GMBI) indramayu, (LMP) Laskar merah putih indramayu, Tokoh ulama jawabarat,kiai H .usfuri Dari Compreng kabupaten subang, di bantu lembaga-lembaga lokal indramayu, dan ketua F- KAMIS, Suherman dan haryadi selaku dewan pendiri F-kamis.
Taryadi selaku Dewan pendiri F - KAMIS mengatakan dan menginginkan agar tanah garapan bisa di garap lagi dan dimiliki rakyat,karena untuk penguatan ekonomi rakyat. "kita menyatukan seluruh kekuatan massa dan selalu berharap ridho Allah SWT, yakinlah perjuangkan kita pasti menang,RAWE-RAWE RANTAS,MALANG-MALANG PUTUNG.
[ads-post]
Kepada perjuangan masyarakat petani penggarap lahan untuk mempertahankan lahan garapan yang sudah di garap,Sekali menggarap tetap menang,tuntutannya adalah hak garapan kepada masyarakat sepenuhnya perjuangan kita medapatkan kemenangan bagi petani hutan garap". taryadi.
H.Yosep ibrahim selaku DPP Penguyuban Darma ayu mengatakan, "khususnya kami meminta dari pihak PG pabrik gula PT rajawali dua cobalah membukakan diri dan membentuk dialog atau bentuk apa saja, (PG) pabrik gula adalah milik BUMN tapi belum diketahui sejarah ini adalah milik kita semua,bahwa tanah ini milik rakyat bukan milik (PG), sebelum digarap (PG) pabrik gula PT.Rajawali dua tanah ini sudah digarap rakyat dulu, kehadirannya PG pabrik gula bukanya mengurangi pengangguran tapi justru menambah pengangguran,karena tidak dibangun dengan sinergi sama rakyat penyangga hutan,sehingga masayarakat akan mengambil kembali tanah garap Hutan dari PG pabrik gula dari PT rajawali Dua". Pungkasnya yosep ibrahim.
(Redaksi)
Sedangkan acara tersebut Hari rabu ( 24-10-2018) pukul 10 siang sampai selesai. Estimasi peserta yang hadir kurang lebih 10.000 (sepuluh ribu) Anggota F-KAMIS Dan petani penggarap hutan.
Dalam acara ini di hadiri pendiri forum komunikasi masyarakat indramayu selatan F- KAMIS TARYADI' Selaku Dewan pendiri F-kamis dan dihadiri H. yosep ibrahim selaku pembina DPP paguyuban darma'ayu walhi jabar, Front pembela rakyat bandung, Pokja perhutanan sosial jawa barat, gerakan masyarakat bawah indonesia, ( GMBI) indramayu, (LMP) Laskar merah putih indramayu, Tokoh ulama jawabarat,kiai H .usfuri Dari Compreng kabupaten subang, di bantu lembaga-lembaga lokal indramayu, dan ketua F- KAMIS, Suherman dan haryadi selaku dewan pendiri F-kamis.
Taryadi selaku Dewan pendiri F - KAMIS mengatakan dan menginginkan agar tanah garapan bisa di garap lagi dan dimiliki rakyat,karena untuk penguatan ekonomi rakyat. "kita menyatukan seluruh kekuatan massa dan selalu berharap ridho Allah SWT, yakinlah perjuangkan kita pasti menang,RAWE-RAWE RANTAS,MALANG-MALANG PUTUNG.
[ads-post]
Kepada perjuangan masyarakat petani penggarap lahan untuk mempertahankan lahan garapan yang sudah di garap,Sekali menggarap tetap menang,tuntutannya adalah hak garapan kepada masyarakat sepenuhnya perjuangan kita medapatkan kemenangan bagi petani hutan garap". taryadi.
H.Yosep ibrahim selaku DPP Penguyuban Darma ayu mengatakan, "khususnya kami meminta dari pihak PG pabrik gula PT rajawali dua cobalah membukakan diri dan membentuk dialog atau bentuk apa saja, (PG) pabrik gula adalah milik BUMN tapi belum diketahui sejarah ini adalah milik kita semua,bahwa tanah ini milik rakyat bukan milik (PG), sebelum digarap (PG) pabrik gula PT.Rajawali dua tanah ini sudah digarap rakyat dulu, kehadirannya PG pabrik gula bukanya mengurangi pengangguran tapi justru menambah pengangguran,karena tidak dibangun dengan sinergi sama rakyat penyangga hutan,sehingga masayarakat akan mengambil kembali tanah garap Hutan dari PG pabrik gula dari PT rajawali Dua". Pungkasnya yosep ibrahim.
(Redaksi)