Untuk ketiga kalinya dalam satu bulan, kepala babi kembali ditemukan di depan sebuah Masjid di Malaysia.
Polisi mengatakan kepala babi tersebut ditemukan di depan masjid di Sentul, Kuala Lumpur, Kamis (2/2).
Sejauh ini belum diketahui siapa yang meletakkan kepala babi di depan masjid tersebut.
Namun para politisi non-Muslim mengatakan kepala babi tersebut ditujukan untuk menyulut ketegangan antara warga Muslim dan non-Muslim.
Kepala babi, yang ditemukan di tiga tempat terpisah dalam sebulan ini, diletakkan di dekat pintu masuk.
Pelaku sepertinya ingin memastikan bahwa mereka yang akan memasuki masjid untuk salat Subuh melihat kepala babi tersebut.
Para pejabat juga mengatakan belum bisa menentukan motif peletakan kepala babi di luar masjid.
Wartawan BBC mengatakan ketegangan antara kalangan Muslim dan Kristen meningkat di Malaysia setelah muncul tuduhan para misionaris memaksa warga Muslim memeluk agama Kristen dalam beberapa bulan ini.
Di luar kasus penyebaran agama, kalangan Islam dan Kristen di Malaysia juga bersengketa soal penggunaan kata "Allah" di kitab Injil.
Hampir dua pertiga penduduk Malaysia memeluk Islam dan pemerintah melarang peredaran Injil yang menggunakan kata "Allah" untuk mengacu ke Tuhan.
Larangan pemakaian kata "Allah" dikecam oleh sejumlah tokoh Kristen.
Mereka mengatakan larangan ini tidak memiliki dasar yang kuat karena jauh sebelum Islam, kata "Allah" biasa dipakai untuk menyebut Tuhan.
Pengadilan memutuskan pada 2009 bahwa larangan ini melanggar konstitusi namun pemerintah Malaysia mengajukan banding. (Erabaru/bbc.co.uk/sua)