Subang- Ini Profil Calon Bupati Dan Wakil Bupati Subang Nomor Urut 3 Dedi J- Budi Setiadi
CABUP DEDI J
Pria ini bernama lengkap Drs Dedi Junaedi, SH, merupakan mantan perwira menengah Polda Jabar dengan pangkat terakhir Komisaris Besar Polisi (Kombespol).
Pria kelahiran Sukamandi Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang ini, merupakan putra seorang guru, H Mustofa dan ibu Hj Enarsih.
Selama mengemban amanah di korps Kepolisian RI, Dedi J pernah menjalankan berbagai tugas, di antaranya, Pejabat Utama sebagai Kepala Bidang Hukum Polda Jabar tahun 2012-2016, Anggota DPRD Bogor Fraksi TNI/POLRI tahun 2002-2004, anggota kehormatan makom ALBAB Pondok Pesantren di Cirebon tahun 2016, serta anggota kehormatan Pondok Pesantren Miftahul Huda tahun 2016.
Dedi J yang merupakan alumni Diklat Pim I Lembaga Aparatur Negara Indonesia XXIII tahun 2008, alumni IKIP Jakarta tahun 1984, dan alumni UNINUS Bandung tahun 2007 ini, juga pernah mendapatkan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Narariya dari Presiden RI.
Penghargaan ini menunjukkan jika selama menjadi Abdi Negara, Dedi J tidak pernah cacat hukum dan tidak pernah melanggar kedisiplinan.
Belakangan, usai purna tugas di kepolisian, dirinya merasa terpanggil untuk mengabdi di tanah kelahirannya, dengan maju mencalonkan Bupati/Wakil Bupati di Pilkada Subang 2018.
“Saya ingin, kehidupan saya ini tidak henti-hentinya memberi manfaat bagi masyarakat luas. Karena itu, mohon doa restu dari semuanya, saya maju di pilkada 2018,”ujar Dedi J.
CAWABUP BUDI SETIADI
Dr. Drs Budi Setiadi lahir dari keluarga Pamong Desa di Tasikmalaya Selatan. Sehingga, pria berusia 52 tahun ini, sangat akrab dengan kehidupan pedesaan, dan tumbuh menjadi seseorang yang sangat mengenal serta mengerti tentang problematika pedesaan.
Usai menjalani pendidikan dasar dan menengah, Budi melanjutkan pendidikannya ke APDN (Akademi Pemerintahan Dalam Negeri, kini IPDN) Bandung dan Institut Ilmu Pemerintahan.
Bahkan, studi Magister (S2) dan Doktoralnya (S3) juga mengambil konsentrasi ilmu pemerintahan di FISIP UNPAD Bandung.
Bekal pendidikan ini, menjadikan Budi sosok yang paham betul seluk-beluk mengelola birokrasi dan pemerintahan.
Dan, karena kapasitasnya di bidang pemerintahan, sejak 1987 Budi mengawali karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Subang. Budi pun, merintis karir ke-PNS-annya dari level bawah.
“Sebagai PNS, saya mulai ditugaskan di bagian staf Kecamatan Compreng,”ujar Budi, kepada Wartawan
Selanjutnya, Budi dipromosikan menjadi Kepala Urusan Pemerintahan (Kaur Pem) Kecamatan Compreng dan Kasubbag Keagrariaan dan Perizinan Setda Subang.
Dari sini, karir birokrasi Budi kian moncer. Dia diangkat menjadi Camat Kalijati, Camat Pamanukan, Kabag Pemerintahan Setda, hingga Sekretaris BKPMD Subang.
[ads-post]
Sekian lama merintis karir pengabdian di Subang, Pemprov Jabar merasa perlu untuk menarik Budi, agar mengabdi di lingkungan yang lebih luas.
Budi pun, lantas ditugaskan menjadi Kabid Penguatan Kelembagaan dan Partisipasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Jabar.
“Di BPMPD ini, saya cukup lama bertugas,”katanya.
Terakhir, Pemprov Jabar menempatkan Budi sebagai Kabid Pengelolaan Arsip Statis Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Jabar.
Di luar kesibukannya sebagai abdi negara dan pelayan publik, Budi menyempatkan diri berbagi ilmu dengan menjadi Dosen tidak tetap di lingkungan Universitas Subang (Unsub).
“Saya juga mengelola yayasan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,”ucapnya.
Belakangan, atas saran dan dorongan dari rekan sejawat, tokoh masyarakat serta tokoh agama, Budi membulatkan niat untuk maju mencalonkan sebagai Bupati/Wakil Bupati pada Pilkada Subang 2018. Dia pun memilih PDIP sebagai kendaraan politiknya.
“Dengan maju di Pilkada, saya ingin mengamalkan ilmu serta pengalaman, untuk berusaha semaksimal mungkin bermanfaat bagi sesama,”pungkas Budi, yang merupakan pengagum Abdul Wachyan, mantan Bupati Subang 1993-1998 yang dikenal sederhana dan merakyat,Tutupnya (Eka/Dit)
CABUP DEDI J
Pria ini bernama lengkap Drs Dedi Junaedi, SH, merupakan mantan perwira menengah Polda Jabar dengan pangkat terakhir Komisaris Besar Polisi (Kombespol).
Pria kelahiran Sukamandi Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang ini, merupakan putra seorang guru, H Mustofa dan ibu Hj Enarsih.
Selama mengemban amanah di korps Kepolisian RI, Dedi J pernah menjalankan berbagai tugas, di antaranya, Pejabat Utama sebagai Kepala Bidang Hukum Polda Jabar tahun 2012-2016, Anggota DPRD Bogor Fraksi TNI/POLRI tahun 2002-2004, anggota kehormatan makom ALBAB Pondok Pesantren di Cirebon tahun 2016, serta anggota kehormatan Pondok Pesantren Miftahul Huda tahun 2016.
Dedi J yang merupakan alumni Diklat Pim I Lembaga Aparatur Negara Indonesia XXIII tahun 2008, alumni IKIP Jakarta tahun 1984, dan alumni UNINUS Bandung tahun 2007 ini, juga pernah mendapatkan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Narariya dari Presiden RI.
Penghargaan ini menunjukkan jika selama menjadi Abdi Negara, Dedi J tidak pernah cacat hukum dan tidak pernah melanggar kedisiplinan.
Belakangan, usai purna tugas di kepolisian, dirinya merasa terpanggil untuk mengabdi di tanah kelahirannya, dengan maju mencalonkan Bupati/Wakil Bupati di Pilkada Subang 2018.
“Saya ingin, kehidupan saya ini tidak henti-hentinya memberi manfaat bagi masyarakat luas. Karena itu, mohon doa restu dari semuanya, saya maju di pilkada 2018,”ujar Dedi J.
CAWABUP BUDI SETIADI
Dr. Drs Budi Setiadi lahir dari keluarga Pamong Desa di Tasikmalaya Selatan. Sehingga, pria berusia 52 tahun ini, sangat akrab dengan kehidupan pedesaan, dan tumbuh menjadi seseorang yang sangat mengenal serta mengerti tentang problematika pedesaan.
Usai menjalani pendidikan dasar dan menengah, Budi melanjutkan pendidikannya ke APDN (Akademi Pemerintahan Dalam Negeri, kini IPDN) Bandung dan Institut Ilmu Pemerintahan.
Bahkan, studi Magister (S2) dan Doktoralnya (S3) juga mengambil konsentrasi ilmu pemerintahan di FISIP UNPAD Bandung.
Bekal pendidikan ini, menjadikan Budi sosok yang paham betul seluk-beluk mengelola birokrasi dan pemerintahan.
Dan, karena kapasitasnya di bidang pemerintahan, sejak 1987 Budi mengawali karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Subang. Budi pun, merintis karir ke-PNS-annya dari level bawah.
“Sebagai PNS, saya mulai ditugaskan di bagian staf Kecamatan Compreng,”ujar Budi, kepada Wartawan
Selanjutnya, Budi dipromosikan menjadi Kepala Urusan Pemerintahan (Kaur Pem) Kecamatan Compreng dan Kasubbag Keagrariaan dan Perizinan Setda Subang.
Dari sini, karir birokrasi Budi kian moncer. Dia diangkat menjadi Camat Kalijati, Camat Pamanukan, Kabag Pemerintahan Setda, hingga Sekretaris BKPMD Subang.
[ads-post]
Sekian lama merintis karir pengabdian di Subang, Pemprov Jabar merasa perlu untuk menarik Budi, agar mengabdi di lingkungan yang lebih luas.
Budi pun, lantas ditugaskan menjadi Kabid Penguatan Kelembagaan dan Partisipasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Jabar.
“Di BPMPD ini, saya cukup lama bertugas,”katanya.
Terakhir, Pemprov Jabar menempatkan Budi sebagai Kabid Pengelolaan Arsip Statis Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Jabar.
Di luar kesibukannya sebagai abdi negara dan pelayan publik, Budi menyempatkan diri berbagi ilmu dengan menjadi Dosen tidak tetap di lingkungan Universitas Subang (Unsub).
“Saya juga mengelola yayasan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,”ucapnya.
Belakangan, atas saran dan dorongan dari rekan sejawat, tokoh masyarakat serta tokoh agama, Budi membulatkan niat untuk maju mencalonkan sebagai Bupati/Wakil Bupati pada Pilkada Subang 2018. Dia pun memilih PDIP sebagai kendaraan politiknya.
“Dengan maju di Pilkada, saya ingin mengamalkan ilmu serta pengalaman, untuk berusaha semaksimal mungkin bermanfaat bagi sesama,”pungkas Budi, yang merupakan pengagum Abdul Wachyan, mantan Bupati Subang 1993-1998 yang dikenal sederhana dan merakyat,Tutupnya (Eka/Dit)