Universitas Negeri Politeknik Indramayu (POLINDRA) gelar seminar ozzon nasional 2 dihalaman universitas polindra pada sabtu 22/9/2019.
Seminar tersebut dibuka oleh perwakilan Bupati Indramayu Suhartati, S.Si., M.Si Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Kab. Indramayu.
Untuk narasumber pada seminar menghadirkan Ir. Zulhasni, M.Sc. Kepala Subdirektorat Pengendalian Bahan Perusak Ozon, Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim, KLHK, Nuriyanto Adi Pradigdo A. Md selaku engineer PT Panasonic dan Deddy El Rashid independent building service engineer consultant.
Zulhasni berharap kepada para peserta setelah diadakan seminar ozzon dapat menerapkannya kembali pada sistem pendidikan.
"Harapan untuk peserta, jika dilihat dari pertanyaan tersebut, saya lihat mereka bisa memahami apa yang disampaikan, dan mudah-mudahan kedepan mereka bisa terapkan karena mereka memang bergerak di bidang refrigasi tata udara dan pendingin" katanya.
Jadi, Zulhasni melanjutkan, "kalau misalkan biasanya yang diajarkan hanya bagaimana memperbaiki dan bagaimana sistem pendingin itu sendiri tapi tidak memperhatikan lingkungannya, semoga kedepan sudah mulai memperhatikan lingkungan" harapnya.
[ads-post]
Menurutnya, seminar tersebut bisa dilakukan kembali di tahun berikutnya mengingat di tahun sebelumnya telah dilakukan seminar serupa.
"Bisa jadi akan lakukan kegiatan lanjutan. Ini tahun kedua bekerja sama dengan polindra, dulu kami hanya sebagai pembicara tapi saat ini kita benar-benar di agendakan dalam cara dan semua informasi yang masuk kita perhatikan agar benar dan tepat" ujarnya.
Sementara itu, Suhartati sangat apresiasi terhadap seminar yang di gelar oleh polindra sehingga ia sangat bersemangat menjelaskan kepada peserta tentang lapisan ozzon dunia.
"Seminar ozon itu sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi peserta, selain itu juga menambah kesadaran masyarakat tentang apa arti pentingnya ozon" terangnya
Ia menginginkan setelah diadakannya seminar ozon, para peserta dapat turut serta mengurangi penggunaan peralatan yang berdampak buruk pada lapisan ozon dunia.
"Bagi yang sudah memahami, mari kita melindungi bumi ini dari penipisan ozon, Fungsinya sangat besar dan upaya itu ada didalam pelaksanaan kehidupan kita sehari-hari, seperti mengurangi pemakaian bahan perusak ozon yaitu klorin, klorofom, cfc dan sebagainya beralih kebahan ramah ozon" terangnya.
Bahan-bahan tersebut, Suhartati mencontohkan, "ada di barang elektronik seperti AC, pakailah freon yang ada logo ramah lingkungan, Jika mengisi freon di ac atau kulkas pakailah freon yang non cfc, itu freon yang ramah lingkungan, harganya memang lebih tinggi, tetapi kita berkontribusi terhadap pengurangan penipisan ozon, Artinya kita melindungi bumi dari berbagai segi yakni salah satunya mengurangi penipisan lapisan ozon" ungkapnya.
Terpisah, Kusnandar Wakil Direktur Bidang Teknik Universitas Polindra mengungkapkan Acara seminar hari ozon nasional kedua ini berkaitan dengan lingkungan hidup.
"Kita sebagai institusi pendidikan yang salah satunya fokus dibidang tekhnik pendingin atau udara, Kita memang menggunakan bahan-bahan yang notabene berpotensi untuk merusak ozon, jadi ada kesinergian antara politekhnik dengan kementerian lingkungan hidup dan kehutanan serta institusi terkait yang memang konsen di bidang itu" ungkapnya.
Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 20−35 km di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil."Ungkapnya.
(REDAKSI)
Polindra Gelar Seminar Ozon Nasional |
Seminar tersebut dibuka oleh perwakilan Bupati Indramayu Suhartati, S.Si., M.Si Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Kab. Indramayu.
Untuk narasumber pada seminar menghadirkan Ir. Zulhasni, M.Sc. Kepala Subdirektorat Pengendalian Bahan Perusak Ozon, Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim, KLHK, Nuriyanto Adi Pradigdo A. Md selaku engineer PT Panasonic dan Deddy El Rashid independent building service engineer consultant.
Zulhasni berharap kepada para peserta setelah diadakan seminar ozzon dapat menerapkannya kembali pada sistem pendidikan.
"Harapan untuk peserta, jika dilihat dari pertanyaan tersebut, saya lihat mereka bisa memahami apa yang disampaikan, dan mudah-mudahan kedepan mereka bisa terapkan karena mereka memang bergerak di bidang refrigasi tata udara dan pendingin" katanya.
Jadi, Zulhasni melanjutkan, "kalau misalkan biasanya yang diajarkan hanya bagaimana memperbaiki dan bagaimana sistem pendingin itu sendiri tapi tidak memperhatikan lingkungannya, semoga kedepan sudah mulai memperhatikan lingkungan" harapnya.
[ads-post]
Menurutnya, seminar tersebut bisa dilakukan kembali di tahun berikutnya mengingat di tahun sebelumnya telah dilakukan seminar serupa.
"Bisa jadi akan lakukan kegiatan lanjutan. Ini tahun kedua bekerja sama dengan polindra, dulu kami hanya sebagai pembicara tapi saat ini kita benar-benar di agendakan dalam cara dan semua informasi yang masuk kita perhatikan agar benar dan tepat" ujarnya.
Sementara itu, Suhartati sangat apresiasi terhadap seminar yang di gelar oleh polindra sehingga ia sangat bersemangat menjelaskan kepada peserta tentang lapisan ozzon dunia.
"Seminar ozon itu sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi peserta, selain itu juga menambah kesadaran masyarakat tentang apa arti pentingnya ozon" terangnya
Ia menginginkan setelah diadakannya seminar ozon, para peserta dapat turut serta mengurangi penggunaan peralatan yang berdampak buruk pada lapisan ozon dunia.
"Bagi yang sudah memahami, mari kita melindungi bumi ini dari penipisan ozon, Fungsinya sangat besar dan upaya itu ada didalam pelaksanaan kehidupan kita sehari-hari, seperti mengurangi pemakaian bahan perusak ozon yaitu klorin, klorofom, cfc dan sebagainya beralih kebahan ramah ozon" terangnya.
Bahan-bahan tersebut, Suhartati mencontohkan, "ada di barang elektronik seperti AC, pakailah freon yang ada logo ramah lingkungan, Jika mengisi freon di ac atau kulkas pakailah freon yang non cfc, itu freon yang ramah lingkungan, harganya memang lebih tinggi, tetapi kita berkontribusi terhadap pengurangan penipisan ozon, Artinya kita melindungi bumi dari berbagai segi yakni salah satunya mengurangi penipisan lapisan ozon" ungkapnya.
Terpisah, Kusnandar Wakil Direktur Bidang Teknik Universitas Polindra mengungkapkan Acara seminar hari ozon nasional kedua ini berkaitan dengan lingkungan hidup.
"Kita sebagai institusi pendidikan yang salah satunya fokus dibidang tekhnik pendingin atau udara, Kita memang menggunakan bahan-bahan yang notabene berpotensi untuk merusak ozon, jadi ada kesinergian antara politekhnik dengan kementerian lingkungan hidup dan kehutanan serta institusi terkait yang memang konsen di bidang itu" ungkapnya.
Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 20−35 km di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil."Ungkapnya.
(REDAKSI)