Subang- Pencemaran Saluran Irigasi Sawah di Desa Tanjungrasa Kidul Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang tercemar limbah pabrik diduga akibat kiriman dari Sungai Cilamaya
Seorang warga Tanjungrasa Kidul Udi memaparkan,Pencemaran limbah pabrik itu mengeluarkan aroma tidak sedap dan sudah terjadi selama belasan tahun tidak ada solusi dari pemerintah setempat kalau petani merasa di untungkan dengan air limbah yang tercemar tetapi bagi warga setempat merasa dirugikan dengan bau tidak sedap itu
Dia berharap agar ada solusinya dari Pemerintah ,"paparnya
Lanjut Udi,Selama itu pula masyarakat yang tinggal di sekitar saluran air irigasi desa Tanjungrasa Kidul mencium aroma tidak sedap selama musim kemarau datang . Mereka harus menghirup aroma tidak sedap yang muncul dari air yang tercemar limbah,"tegasnya
Sementara itu,Sekretaris Desa (Sekdes) Tanjungrasa Kidul Udin Menjelaskan, tidak sedikit sawah warga tercemar air limbah tersebut yang setelah terkena pada aliran air irigasi sawah.
Padahal, Lahan pertanian pun menjadi terkena air limbah yang mengalir tetapi warga sangat membutuhkan air untuk pertanian seperti padi dan sayur pare,Namun tidak ada warga yang merasa dirugikan akibat air irigasi tercemar limbah justru sebaliknya petani merasa di untungkan dengan adanya air yang tercemar limbah pabrik tersebut.
Hal tersebut dikemukakan Sekretaris Desa Tanjungrasa Kidul Udin saat diwawancarai dikantor desa Kamis,(02/08).
Lanjutnya, Pencemaran tersebut diduga berasal dari industri yang berlokasi di Kabupaten Purwakarta dan Subang. Sebab, hulu Sungai Cilamaya berada di dua daerah itu," ujar Udin
Ditempat lain,Camat Patokbeusi Agung Nugroho menyebutkan, kasus pencemaran Sungai sudah saatnya diselesaikan sampai tuntas. Sebab, masyarakat desa Tanjungrasa Kidul Kabupaten Subang yang mersakan langsung dampak negatif dari pencemaran tersebut.
"Pemerintah Kecamatan siap untuk turun langsung guna mencari solusi yang terbaik tetapi pihaknya sedang menunggu hasil dari penelitian Dinas terkait yang baru-baru ini melakukan riset berkenaan air yang tercemar limbah pabrik dan pihaknya ingin masyarakat dan pemerintah harus duduk bersama untuk mencari solusi yang efektif menyelesaikan kasus ini.Harus ada tindakan tegas dari pemerintah daerah setempat terhadap perusahaan yang membuang limbah sembarangan ke sungai , " tegas Camat Patokbeusi
Sementara itu,Petugas Puskesmas Cabang Pembantu Desa Tanjungrasa kidul kec.Patokbeusi Supardi mengaku telah mengetahui mengenai saluran irigasi yang tercemar limbah itu Pemkab Kabupaten melalui Dinas terkait juga sudah turun langsung untuk mengkroscek ke lokasi dan mengenai data warga yang berobat tidak ada ditemukan penyakit gatal-gatal akibat air limbah ini Pihaknya juga mengakui memang bau tidak sedap juga dapat mengakibatkan terganggunya saluran pernapasan tetapi data di sini tidak menunjukan bahwa warga yang sakit akibat bau limbah pabrik
Harapannya Pemerintah dapat memberikan solusi dan segera menyelesaikan masalah pencemaran limbah tersebut.
Ditempat yang lain kepala Desa Bale Bandung Jaya Suhenda Arkalih
ikut menyikapi permasalahan limbah pabrik yang mencemari air irigasi di enam desa diantaranya desa Bale Bandung Jaya,desa Karangmukti,desa Cihamhulu,desa Tanjungrasa Kidul,desa Tanjungrasa Kaler seharusnya Pemkab Subang dalam mengatasi masalah pencemaran limbah pabrik ini memberikan air bersih kepada petani dan masyarakat yang membutuhkan didesa kami.
Dengan kerjasama antara Pemerintah Subang,Pemda Purwakarta dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup.
Menurutnya, Pemerintah bersama pihak terkait sudah pernah memanggil pernah menjanjikan ingin memberikan air bersih hanya sampai saat ini bantuan air bersih belum juga terrealisasi.
Masyarakat atau petani membutuhkan air untuk pengairan sawah tetapi karena keadaaan terpaksa sekarang mengunakan air sungai yang tercemar untuk pengairan sawah mereka.
Namun,belum diketahui dampak dari air yang tercemar limbah pabrik pada kesehatan masyarakat dan hasil penelitiannya seperti apa belum jelas.
Lanjutnya,Semoga kedepan ada solusi dari Pemda Subang karena selama belasan tahun limbah pabrik yang berasal dari Sungai Cilamaya Purwakarta-Subang yang menjadi penyebabnya air menjadi berwarna hitam dan menimbulkan bau tidak sedap berasal dari saluran air irigasi tersebut," katanya (Eka/Dit)
Saluran Air Irigasi Di Desa Tanjungrasa Kidul Tercemar Limbah Pabrik |
Seorang warga Tanjungrasa Kidul Udi memaparkan,Pencemaran limbah pabrik itu mengeluarkan aroma tidak sedap dan sudah terjadi selama belasan tahun tidak ada solusi dari pemerintah setempat kalau petani merasa di untungkan dengan air limbah yang tercemar tetapi bagi warga setempat merasa dirugikan dengan bau tidak sedap itu
Dia berharap agar ada solusinya dari Pemerintah ,"paparnya
Lanjut Udi,Selama itu pula masyarakat yang tinggal di sekitar saluran air irigasi desa Tanjungrasa Kidul mencium aroma tidak sedap selama musim kemarau datang . Mereka harus menghirup aroma tidak sedap yang muncul dari air yang tercemar limbah,"tegasnya
Sementara itu,Sekretaris Desa (Sekdes) Tanjungrasa Kidul Udin Menjelaskan, tidak sedikit sawah warga tercemar air limbah tersebut yang setelah terkena pada aliran air irigasi sawah.
Padahal, Lahan pertanian pun menjadi terkena air limbah yang mengalir tetapi warga sangat membutuhkan air untuk pertanian seperti padi dan sayur pare,Namun tidak ada warga yang merasa dirugikan akibat air irigasi tercemar limbah justru sebaliknya petani merasa di untungkan dengan adanya air yang tercemar limbah pabrik tersebut.
Hal tersebut dikemukakan Sekretaris Desa Tanjungrasa Kidul Udin saat diwawancarai dikantor desa Kamis,(02/08).
Lanjutnya, Pencemaran tersebut diduga berasal dari industri yang berlokasi di Kabupaten Purwakarta dan Subang. Sebab, hulu Sungai Cilamaya berada di dua daerah itu," ujar Udin
Ditempat lain,Camat Patokbeusi Agung Nugroho menyebutkan, kasus pencemaran Sungai sudah saatnya diselesaikan sampai tuntas. Sebab, masyarakat desa Tanjungrasa Kidul Kabupaten Subang yang mersakan langsung dampak negatif dari pencemaran tersebut.
"Pemerintah Kecamatan siap untuk turun langsung guna mencari solusi yang terbaik tetapi pihaknya sedang menunggu hasil dari penelitian Dinas terkait yang baru-baru ini melakukan riset berkenaan air yang tercemar limbah pabrik dan pihaknya ingin masyarakat dan pemerintah harus duduk bersama untuk mencari solusi yang efektif menyelesaikan kasus ini.Harus ada tindakan tegas dari pemerintah daerah setempat terhadap perusahaan yang membuang limbah sembarangan ke sungai , " tegas Camat Patokbeusi
Sementara itu,Petugas Puskesmas Cabang Pembantu Desa Tanjungrasa kidul kec.Patokbeusi Supardi mengaku telah mengetahui mengenai saluran irigasi yang tercemar limbah itu Pemkab Kabupaten melalui Dinas terkait juga sudah turun langsung untuk mengkroscek ke lokasi dan mengenai data warga yang berobat tidak ada ditemukan penyakit gatal-gatal akibat air limbah ini Pihaknya juga mengakui memang bau tidak sedap juga dapat mengakibatkan terganggunya saluran pernapasan tetapi data di sini tidak menunjukan bahwa warga yang sakit akibat bau limbah pabrik
Harapannya Pemerintah dapat memberikan solusi dan segera menyelesaikan masalah pencemaran limbah tersebut.
Ditempat yang lain kepala Desa Bale Bandung Jaya Suhenda Arkalih
ikut menyikapi permasalahan limbah pabrik yang mencemari air irigasi di enam desa diantaranya desa Bale Bandung Jaya,desa Karangmukti,desa Cihamhulu,desa Tanjungrasa Kidul,desa Tanjungrasa Kaler seharusnya Pemkab Subang dalam mengatasi masalah pencemaran limbah pabrik ini memberikan air bersih kepada petani dan masyarakat yang membutuhkan didesa kami.
Dengan kerjasama antara Pemerintah Subang,Pemda Purwakarta dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup.
Menurutnya, Pemerintah bersama pihak terkait sudah pernah memanggil pernah menjanjikan ingin memberikan air bersih hanya sampai saat ini bantuan air bersih belum juga terrealisasi.
Masyarakat atau petani membutuhkan air untuk pengairan sawah tetapi karena keadaaan terpaksa sekarang mengunakan air sungai yang tercemar untuk pengairan sawah mereka.
Namun,belum diketahui dampak dari air yang tercemar limbah pabrik pada kesehatan masyarakat dan hasil penelitiannya seperti apa belum jelas.
Lanjutnya,Semoga kedepan ada solusi dari Pemda Subang karena selama belasan tahun limbah pabrik yang berasal dari Sungai Cilamaya Purwakarta-Subang yang menjadi penyebabnya air menjadi berwarna hitam dan menimbulkan bau tidak sedap berasal dari saluran air irigasi tersebut," katanya (Eka/Dit)