KAIRO (Arramah.com) - YouTube, situs video milik Google Inc, mengatakan pada Rabu (12/9/2012) bahwa pihaknya tidak akan menghapus klip film yang menghina Nabi Muhammad yang telah memicu protes keras anti-AS di Mesir dan Libya, tetapi telah memblokir akses ke negara-negara tersebut, lansir Al Arabiya.
Film tersebut menggambarkan Nabi Muhammad sebagai penipu dan lelaki hidung belang. Hal ini membuat Muslim di berbagai belahan dunia marah besar. Muslim di Kairo, Mesir dan Benghazi, Libya, melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Kedutaan Besar yang berakhir dengan tewasnya seorang Duta Besar AS untuk Libya, J. Christopher Stevens bersama tiga diplomat AS lainnya.
"Video ini-yang telah tersebar di internet-akan tetap berada di YouTube," ujar Google dalam sebuah pernyataan. "Namun mengingat situasi sulit di Libya dan Mesir, kami membatasi akses sementara di kedua negara."
Klip berdurasi 14 enit adalah trailer untuk film yang mereka sebut "Innocence of Muslims", diproduksi oleh seorang pria yang menggambarkan dirinya sebagai Yahudi Israel yang tinggal di Caifornia, nama Yahudinya adalah Sam Bacile.
Google telah mengadopsi pendekatan lepas tangan untuk hal-hal yang berbau politik meskipun dalam pedomannya melarang menampilkan "suara kebencian" termasuk yang menyerang atau merendahkan sebuah kelompok berdasarkan agama.
"Kami bekerja keras agar semua orang dapat menikmati dan juga memungkinkan orang untuk mengekspresikan pendapat mereka yang berbeda," ujar Google.
"Ini bisa menjadi tantangan karena apa-apa yang OK di satu negara bisa ofensif di negara lain." (haninmazaya/arrahmah.com)