HAND OUT/Chanry Andrew Suripatty
ILUSTRASI Personel Brimob Polda Papua bersiaga mengamankan pertandingan sepakbola
Laporan Koresponden Tribunnews.com Cchanry Andrew Suripatty
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Lima orang pendulang emas di Desa Nomowodide, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua menjadi korban penembakan aparat kepolisian, Selasa (15/5/2012. Penembakan terjadi Selasa 15 Mei sekitar pukul 20.00 WIT.
Dari data yang berhasil dihimpun Tribunnews.com di lapangan, penembakan berawal ketika sejumlah Anggota Brimob mendatangi sebuah tempat permainan billiard di lokasi tambang emas tersebut. Lalu terlibat cekcok dengan lima warga, yang berujung dengan aksi penembakan.
Kepala Kepolisian Resort Paniai AKBP AntonIUS Diance saat dikonfirmasi Tribunnews.com Rabu 16 Mei membenarkan adanya penembakan itu. "Ada lima orang warga yang ditembak, karena membuat keonaran dan berupaya merebut senjata milik anggota kita" jelas Anton.
Menurut Anton, kejadian bermula ketika 5 orang warga mendatangi tempat permainan billiard milik Yona. Saat itu meja penuh dipakai, tapi kelima warga itu malah memaksa main. "Mereka memaksa sambil marah-marah dan mengancam pemilik billiard," kata Kapolres Anton. (*)
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Lima orang pendulang emas di Desa Nomowodide, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua menjadi korban penembakan aparat kepolisian, Selasa (15/5/2012. Penembakan terjadi Selasa 15 Mei sekitar pukul 20.00 WIT.
Dari data yang berhasil dihimpun Tribunnews.com di lapangan, penembakan berawal ketika sejumlah Anggota Brimob mendatangi sebuah tempat permainan billiard di lokasi tambang emas tersebut. Lalu terlibat cekcok dengan lima warga, yang berujung dengan aksi penembakan.
Kepala Kepolisian Resort Paniai AKBP AntonIUS Diance saat dikonfirmasi Tribunnews.com Rabu 16 Mei membenarkan adanya penembakan itu. "Ada lima orang warga yang ditembak, karena membuat keonaran dan berupaya merebut senjata milik anggota kita" jelas Anton.
Menurut Anton, kejadian bermula ketika 5 orang warga mendatangi tempat permainan billiard milik Yona. Saat itu meja penuh dipakai, tapi kelima warga itu malah memaksa main. "Mereka memaksa sambil marah-marah dan mengancam pemilik billiard," kata Kapolres Anton. (*)
Editor: Domu D. Ambarita
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com