PACITAN - Sebuah mobil pick up berpenumpang 21 orang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Malang - Surabaya, Minggu (15/1).
Belasan santri mengalami luka. Tujuh di antaranya luka patah dan gegar otak ringan.
Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di jalur cepat, Malang Surabaya, tepatnya di Desa Lemahbang, Kecamatan Sukorejo, Pasuruan.
Belasan korban kecelakaan tunggal pick up langsung dibawa unit gawat darurat puskesmas setempat.
Rata-rata korban mengalami luka di bagian kepala dan kaki. Bahkan tujuh warga Sukorejo mengalami gegar otak ringan karena terpental mengenai aspal jalan raya.
[ads-post]
Sejumlah korban yang mengalami luka parah dirujuk ke rumah sakit umum di Bangil dan RSSA Malang.
Peristiwa nahas ini berawal saat warga Desa Candibinangun hendak pulang, usai mengikuti pengajian di desa lain.
Saat berada di jalan menurun, pick up yang memuat 21 santri itu oleng hingga akhirnya menabrak marka jalan dan terguling.
Seluruh penumpang terpental ke aspal dan mengalami luka-luka.
Petugas kepolisian dari Polres Pasuruan langsung melakukan olah kejadian perkara di lokasi kejadian.
"Diduga penyebab kecelakaan ini karena sopir pick up tidak menguasai laju kendaraan hingga oleng. Sementara sopir pick up ternyata masih belum cukup umur untuk mengendarai kendaraan roda 4," tutur Kanit Laka Polres Pasuruan, AKP. Marti.
Kini polisi masih menyelidiki kasus kecelakaan tunggal ini dan memeriksa sopir pick up terkait musibah terjebak.(Red)
Source : JPNN
Belasan korban kecelakaan tunggal pick up langsung dibawa unit gawat darurat puskesmas setempat. |
Belasan santri mengalami luka. Tujuh di antaranya luka patah dan gegar otak ringan.
Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di jalur cepat, Malang Surabaya, tepatnya di Desa Lemahbang, Kecamatan Sukorejo, Pasuruan.
Belasan korban kecelakaan tunggal pick up langsung dibawa unit gawat darurat puskesmas setempat.
Rata-rata korban mengalami luka di bagian kepala dan kaki. Bahkan tujuh warga Sukorejo mengalami gegar otak ringan karena terpental mengenai aspal jalan raya.
[ads-post]
Sejumlah korban yang mengalami luka parah dirujuk ke rumah sakit umum di Bangil dan RSSA Malang.
Peristiwa nahas ini berawal saat warga Desa Candibinangun hendak pulang, usai mengikuti pengajian di desa lain.
Saat berada di jalan menurun, pick up yang memuat 21 santri itu oleng hingga akhirnya menabrak marka jalan dan terguling.
Seluruh penumpang terpental ke aspal dan mengalami luka-luka.
Petugas kepolisian dari Polres Pasuruan langsung melakukan olah kejadian perkara di lokasi kejadian.
"Diduga penyebab kecelakaan ini karena sopir pick up tidak menguasai laju kendaraan hingga oleng. Sementara sopir pick up ternyata masih belum cukup umur untuk mengendarai kendaraan roda 4," tutur Kanit Laka Polres Pasuruan, AKP. Marti.
Kini polisi masih menyelidiki kasus kecelakaan tunggal ini dan memeriksa sopir pick up terkait musibah terjebak.(Red)
Source : JPNN