Temuan manusia purba di Jawa Barat pertama kali ditemukan di kawasan karst Citatah, Padalarang hingga ke Rajamandala.
Proses masuknya manusia pertama kali ke Pulau Jawa diperkirakan terjadi ketika Bumi berada pada zaman es.
Keadaan tersebut membuat munculnya daratan baru di benua Asia, yang kemudian diikuti oleh migrasi manusia dan hewan dari daratan Asia menuju Indonesia.
Migrasi tersebut didahului oleh perpindahan hewan dan kemudian diikuti oleh perpindahan manusia. Periode perpindahan tersebut diperkirakan terjadi pada masa Plestosen kurang lebih 1,8 juta tahun yang lalu.
Temuan situs palaeontologi di wilayah Jawa Barat diawali dengan temuan barang-barang peninggalan fosil vertebrata dari fauna di Cijulang. Selain itu, di Jawa Barat ditemukan juga alat-alat dari masa Paleolitik sebagai salah satu produk bentuk kebudayaan prasejarah yang paling tua. Temuan di tepi sungan Cisanca, Desa Kaso, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, merupakan bukti adanya migrasi manusia dan fauna ke wilayah Pulau Jawa bagian barat.
Pada situs di Ciamis tersebut ditemukan sepotong gigi seri dari manusia purba, dan bagian-bagian kecil dari sebuah artefak yang terbuat dari batu obsidian. Usia temuan tersebut diperkirakan lebih tua dari temuan serupa di Sangiran dan Trinil yang selama ini dianggap sebagai situs palaeontologi tertua di Pulau Jawa. Selain itu ditemukan pula fosil gajah purba sejenis gajah Stegodon sp di Tegalgubug, Cirebon.
[ads-post]
Temuan manusia purba di Jawa Barat pertama kali ditemukan di kawasan karst Citatah, Padalarang hingga ke Rajamandala. Jajaran gunung batu di kawasan Citatah terbentuk pada zaman Miosen, sekitar 20-30 juta tahun yang lalu.
Kawasan lainnya adalah Gua Pawon, sebagai daerah Danau Bandung Purba, ditemukan mata kapak dan kapak genggam, tulang-tulang hewan vertebrata, dan moluska darat. Hasil temuan tersebut menjadi bukti bahwa manusia purba pernah hidup di Gua Pawon.
Hasil penelitian di Gua Pawon, diperoleh tulang sisa-sisa manusia berupa rangka, tengkorak, rahang, bagian tulang tungkai, gigi, dan fragmen tulang. Temuan sisa-sisa kerangka manusia tersebut mengindikasikan bahwa pernah ada manusia yang tinggal di Gua Pawon. Diketahui bahwa manusia yang tinggal di Gua Pawon berasal dari ras Mongoloid. Untuk sementara umur manusia Pawon diperkirakan berada pada periode budaya berburu dan mengumpulkan makanan.
Temuan artefak di Gua Pawon berasal dari bahan-bahan berupa batuan, tulang, perhiasan, dan keramik. Sementara itu, temuan berupa gigi ikan hiu, dan kerang diduga pernah dipakai sebagai perhiasan. Kemudian tembikar yang ditemukan memiliki hiasan sederhana berupa pola geometris.
Sumber : Nina Herlina Lubis, dkk. 2015. Sejarah Kebudayaan Sunda. Bandung : Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat.
Ilustrasi manusia purba/Foto : nationalgeographic.co.id |
Keadaan tersebut membuat munculnya daratan baru di benua Asia, yang kemudian diikuti oleh migrasi manusia dan hewan dari daratan Asia menuju Indonesia.
Migrasi tersebut didahului oleh perpindahan hewan dan kemudian diikuti oleh perpindahan manusia. Periode perpindahan tersebut diperkirakan terjadi pada masa Plestosen kurang lebih 1,8 juta tahun yang lalu.
Temuan situs palaeontologi di wilayah Jawa Barat diawali dengan temuan barang-barang peninggalan fosil vertebrata dari fauna di Cijulang. Selain itu, di Jawa Barat ditemukan juga alat-alat dari masa Paleolitik sebagai salah satu produk bentuk kebudayaan prasejarah yang paling tua. Temuan di tepi sungan Cisanca, Desa Kaso, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, merupakan bukti adanya migrasi manusia dan fauna ke wilayah Pulau Jawa bagian barat.
Pada situs di Ciamis tersebut ditemukan sepotong gigi seri dari manusia purba, dan bagian-bagian kecil dari sebuah artefak yang terbuat dari batu obsidian. Usia temuan tersebut diperkirakan lebih tua dari temuan serupa di Sangiran dan Trinil yang selama ini dianggap sebagai situs palaeontologi tertua di Pulau Jawa. Selain itu ditemukan pula fosil gajah purba sejenis gajah Stegodon sp di Tegalgubug, Cirebon.
[ads-post]
Temuan manusia purba di Jawa Barat pertama kali ditemukan di kawasan karst Citatah, Padalarang hingga ke Rajamandala. Jajaran gunung batu di kawasan Citatah terbentuk pada zaman Miosen, sekitar 20-30 juta tahun yang lalu.
Kawasan lainnya adalah Gua Pawon, sebagai daerah Danau Bandung Purba, ditemukan mata kapak dan kapak genggam, tulang-tulang hewan vertebrata, dan moluska darat. Hasil temuan tersebut menjadi bukti bahwa manusia purba pernah hidup di Gua Pawon.
Hasil penelitian di Gua Pawon, diperoleh tulang sisa-sisa manusia berupa rangka, tengkorak, rahang, bagian tulang tungkai, gigi, dan fragmen tulang. Temuan sisa-sisa kerangka manusia tersebut mengindikasikan bahwa pernah ada manusia yang tinggal di Gua Pawon. Diketahui bahwa manusia yang tinggal di Gua Pawon berasal dari ras Mongoloid. Untuk sementara umur manusia Pawon diperkirakan berada pada periode budaya berburu dan mengumpulkan makanan.
Temuan artefak di Gua Pawon berasal dari bahan-bahan berupa batuan, tulang, perhiasan, dan keramik. Sementara itu, temuan berupa gigi ikan hiu, dan kerang diduga pernah dipakai sebagai perhiasan. Kemudian tembikar yang ditemukan memiliki hiasan sederhana berupa pola geometris.
Sumber : Nina Herlina Lubis, dkk. 2015. Sejarah Kebudayaan Sunda. Bandung : Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat.