Wang Ziqi, wanita yang menjadi germo wanita tuna susila (WTS) kota Chongqing, Tiongkok dieksekusi mati, Kamis (8/12). Wang yang mengelola rumah bordil dengan kedok kedai teh, salon kecantikan atau hotel, dijatuhi hukuman mati pada bulan Agustus 2010 setelah gagal melakukan banding.
Seperti dilaporkan Chongqing Daily, Wang mempekerjakan paksa ratusan perempuan sebagai pelacur. Sebagian korban Wang bahkan meninggal atau mengalami gila. Sejak tahun 1994 hingga 2009, geng yang dipimpin Wang memaksa lebih dari 300 wanita pencari kerja jatuh dalam prostitusi. Wang memikat korbannya dengan janji pekerjaan di salon kecantikan atau hotel.
Para anggota geng mengontrol para wanita dengan metode merampas kartu identitas mereka, merusak reputasi, melukai anggota keluarga mereka, menyita uang yang mereka hasilkan, serta menyekap korban," bunyi laporan cqnews.net.
Para anggota geng juga mengatur orang-orang tertentu yang ditunjuk untuk mengajar kaum perempuan, "keterampilan" prostitusi. Para wanita harus tetap bekerja bahkan ketika mengalami menstruasi atau setelah menjalani aborsi paksa karena risiko dipukuli dan dimasukkan ke dalam ruang gelap selama berhari-hari tanpa makanan. Tujuh perempuan korban Wang meninggal dalam keadaan misterius.
Pengadilan Negeri Chongqing Tingkat Lima menjatuhkan hukuman pada Wang Ziqi. Menurut laporan media sebelumnya, Wang mengelola geng bersama dengan kakaknya Wang Wanning, yang melarikan diri ke luar negeri. Tapi dia tertangkap dan dibawa kembali ke Tiongkok pada April. Dua saudara lain Wang juga terlibat.
[ads-post]
Pada tahun 2003, salah satu korban melompat dari lantai delapan rumah minum dan mengalami lumpuh. Tapi dia masih tetap disekap sampai dibebaskan oleh polisi pada September 2009.
Korban lain yang mencoba melarikan diri tetapi tertangkap mengalami sakit jiwa. Suami korban menuturkan istrinya hilang pada Februari 2005, dan setelah mencari selama bertahun-tahun, ia menceraikannya pada Juli 2009. Tapi bulan berikutnya, sang istri tiba-tiba muncul kembali dengan wajah tirus dan pucat, serta bekas luka di tangan dan kaki.
Setelah itu, sang istri sering terbangun di malam hari, telanjang dan berjalan keluar.
Keluarga korban sempat membawanya ke seorang psikiater, yang mengatakan tingkah laku korban disebabkan penyekapan dan ketakutan untuk waktu yang lama.
Wang Ziqi adalah salah satu dari banyak anggota geng telah dieksekusi di Chongqing. Tindakan hukum ini merupakan bagian dari penumpasan kejahatan besar pada korupsi dan terorganisir pada tahun 2009 dan 2010. Tidak jelas apakah kakaknya juga telah diadili. o ep
Seperti dilaporkan Chongqing Daily, Wang mempekerjakan paksa ratusan perempuan sebagai pelacur. Sebagian korban Wang bahkan meninggal atau mengalami gila. Sejak tahun 1994 hingga 2009, geng yang dipimpin Wang memaksa lebih dari 300 wanita pencari kerja jatuh dalam prostitusi. Wang memikat korbannya dengan janji pekerjaan di salon kecantikan atau hotel.
Para anggota geng mengontrol para wanita dengan metode merampas kartu identitas mereka, merusak reputasi, melukai anggota keluarga mereka, menyita uang yang mereka hasilkan, serta menyekap korban," bunyi laporan cqnews.net.
Para anggota geng juga mengatur orang-orang tertentu yang ditunjuk untuk mengajar kaum perempuan, "keterampilan" prostitusi. Para wanita harus tetap bekerja bahkan ketika mengalami menstruasi atau setelah menjalani aborsi paksa karena risiko dipukuli dan dimasukkan ke dalam ruang gelap selama berhari-hari tanpa makanan. Tujuh perempuan korban Wang meninggal dalam keadaan misterius.
Pengadilan Negeri Chongqing Tingkat Lima menjatuhkan hukuman pada Wang Ziqi. Menurut laporan media sebelumnya, Wang mengelola geng bersama dengan kakaknya Wang Wanning, yang melarikan diri ke luar negeri. Tapi dia tertangkap dan dibawa kembali ke Tiongkok pada April. Dua saudara lain Wang juga terlibat.
[ads-post]
Pada tahun 2003, salah satu korban melompat dari lantai delapan rumah minum dan mengalami lumpuh. Tapi dia masih tetap disekap sampai dibebaskan oleh polisi pada September 2009.
Korban lain yang mencoba melarikan diri tetapi tertangkap mengalami sakit jiwa. Suami korban menuturkan istrinya hilang pada Februari 2005, dan setelah mencari selama bertahun-tahun, ia menceraikannya pada Juli 2009. Tapi bulan berikutnya, sang istri tiba-tiba muncul kembali dengan wajah tirus dan pucat, serta bekas luka di tangan dan kaki.
Setelah itu, sang istri sering terbangun di malam hari, telanjang dan berjalan keluar.
Keluarga korban sempat membawanya ke seorang psikiater, yang mengatakan tingkah laku korban disebabkan penyekapan dan ketakutan untuk waktu yang lama.
Wang Ziqi adalah salah satu dari banyak anggota geng telah dieksekusi di Chongqing. Tindakan hukum ini merupakan bagian dari penumpasan kejahatan besar pada korupsi dan terorganisir pada tahun 2009 dan 2010. Tidak jelas apakah kakaknya juga telah diadili. o ep