Subang-Ratusan masyarakat Desa Sukareja, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang tumpah ruah, merayakan pesta ruwat bumi, sebagai implementasi dari rasa syukur masyarakat Desa Sukareja atas hasil panen yang didapatkan masyarakat Desa Sukareja di musim tanam tahun 2018 ini, kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman Kantor Desa Sukareja Subang, Sabtu (24/11/2018).
Terkait hal itu Kepala Desa Sukareja Dedet Dartim mengatakan, acara ruwat bumi kali ini, memiliki makna tersendiri bagi warga masyarakat Sukareja, artinya, selain menyampaikan rasa syukur yang teramat dalam kepada Allah SWT, yang telah memberikan karunianya kepada masyarakat Sukareja, Juga kebersamaan masyarakat, baik itu dari sisi kekompakan dalam melaksanakan ruwat Bumi ini. "Semua ini ini sudah menjadi keinginan masyarakat, karena ruwat bumi ini, merupakan tradisi masyarakat Sukareja yang sudah turun temurun, dan "Alhamdulillah, sampai saat ini Kami tetap rutin tiap tahun dan komit untuk melaksanakannya setiap tahun," ujar Dedet kepada Wartawan di Desa Sukareja, Sabtu (24/11/2018).
[ads-post]
Sementara itu menurut Dedet, pesta ruwat bumi ini juga, sebagai upaya masyarakat Desa Sukareja dalam melestarikan tradisi ruwat bumi tersebut, yang sudah menjadi tatali karuhun, dalam setiap selesai panen raya, karena ruat Bumi adalah bentuk syukur atas rezeki dari Allah SWT. "Apapun hasilnya dari panen raya, baik itu hasilnya melimpah atau mengalami penurunan, tetapi bagi masyarakat Desa Sukareja, wajib hukumnya mensyukuri semua rezeki, yang sudah Allah berikan kepada Kita," tegas Kades Sukareja Dedet
Lanjutnya, pesta ruwat bumi, yang dilaksanakan tahun ini, diisi dengan hiburan wayang kulit , hiburan dangdut,makan siang bersama dan berdoa bersama agar hasil pertanian di musim tanam berikutnya, bisa lebih baik lagi.
Selain itu ada arak-arakan hasil panen yang diarak keliling Desa, dan berakhir di halaman Desa Sukareja, dengan cara mandi bersama para Ketua RT/RW, Kadus, Aparatur Desa dan Kepala Desa, sebagai bukti syukur atas karunia air, yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Desa Sukareja.
Sementara itu,hadir Kapolsek Pamanukan Kompol. Dadang Cahyadiawan, Pembina Polri,Pembina AD,tokoh agama,tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta Insan Pers. (Eka/Dit)
Terkait hal itu Kepala Desa Sukareja Dedet Dartim mengatakan, acara ruwat bumi kali ini, memiliki makna tersendiri bagi warga masyarakat Sukareja, artinya, selain menyampaikan rasa syukur yang teramat dalam kepada Allah SWT, yang telah memberikan karunianya kepada masyarakat Sukareja, Juga kebersamaan masyarakat, baik itu dari sisi kekompakan dalam melaksanakan ruwat Bumi ini. "Semua ini ini sudah menjadi keinginan masyarakat, karena ruwat bumi ini, merupakan tradisi masyarakat Sukareja yang sudah turun temurun, dan "Alhamdulillah, sampai saat ini Kami tetap rutin tiap tahun dan komit untuk melaksanakannya setiap tahun," ujar Dedet kepada Wartawan di Desa Sukareja, Sabtu (24/11/2018).
[ads-post]
Sementara itu menurut Dedet, pesta ruwat bumi ini juga, sebagai upaya masyarakat Desa Sukareja dalam melestarikan tradisi ruwat bumi tersebut, yang sudah menjadi tatali karuhun, dalam setiap selesai panen raya, karena ruat Bumi adalah bentuk syukur atas rezeki dari Allah SWT. "Apapun hasilnya dari panen raya, baik itu hasilnya melimpah atau mengalami penurunan, tetapi bagi masyarakat Desa Sukareja, wajib hukumnya mensyukuri semua rezeki, yang sudah Allah berikan kepada Kita," tegas Kades Sukareja Dedet
Lanjutnya, pesta ruwat bumi, yang dilaksanakan tahun ini, diisi dengan hiburan wayang kulit , hiburan dangdut,makan siang bersama dan berdoa bersama agar hasil pertanian di musim tanam berikutnya, bisa lebih baik lagi.
Selain itu ada arak-arakan hasil panen yang diarak keliling Desa, dan berakhir di halaman Desa Sukareja, dengan cara mandi bersama para Ketua RT/RW, Kadus, Aparatur Desa dan Kepala Desa, sebagai bukti syukur atas karunia air, yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Desa Sukareja.
Sementara itu,hadir Kapolsek Pamanukan Kompol. Dadang Cahyadiawan, Pembina Polri,Pembina AD,tokoh agama,tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta Insan Pers. (Eka/Dit)