Proses untuk menjadi seorang muslim sangat singkat, seseorang yang ingin masuk Islam hanya mengucapkan dua kalimat syahadat, berikrar bahwa “Tiada tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”
Tapi buat Mathew Miller, 30, kalimat itu merupakan titik kulminasi dari tranformasi kehidupan religiusnya, dari seorang Kristiani menjadi seorang muslim.
Ia menimba ilmu di Middle Tennessee University, jurusan komunikasi media digital, dan bekerja paruh waktu di sebuah kursus golf. Sejak kecil ia dibesarkan dengan ajaran Kristen, hobi berselancar dan bercita-cita ingin menjadi seorang DJ radio.
Pada CNN, Mathew menceritakan bagaimana ia akhirnya memilih menjadi seorang muslim.
“Interaksi pertama saya dengan Islam adalah saat menyaksikan film berjudul ‘Not Without my Daughter’. Itulah pandangan sekilas saya yang pertama terhadap apa yang oleh masyarakat Barat diyakini sebagai yang sesungguhnya terjadi dalam Islam,” ujar Miller.
Film yang disebut Miller adalah film produksi tahun 1991, menceritakan seorang perempuan Amerika yang melarikan diri dari negara Iran bersama anak perempuannya. Film itu berdasarkan kisah nyata yang ditulis dalam buku dengan judul yang sama. Buku tersebut menuai kritik karena dianggap bias memandang orang-orang Iran dan Islam.
Miller mengungkapkan, ketertarikannya pada Islam sempat terusik setelah terlibat percakapan dengan seorang temannya yang muslim. “Saya merasa sangat takut, tapi tidak apa yang saya takutkan,” kata Miller.
Ia lalu sering menghadiri salat Jumat di sebuah masjid di Murfreesboro, dan di masjid itulah ia mulai belajar Islam lebih dalam. “Ketika saya bersujud dengan mereka, saya merasa bahwa saya bisa mengatakan apapun pada Tuhan, dan apa yang saya minta saat itu adalah petunjuk. Saya ingin tahu, apakah yang saya lakukan adalah hal yang benar,” tutur Miller.
Ketika masuk Islam, Miller hampir tak menemui kendala dengan keluarganya. “Saya bilang ke ibu saya bahwa saya sudah masuk Islam di Disneyland. Ia menjawab, ‘saya tidak perlu tahu jika saya merasa senang dengan hal itu. Tapi jika itu membuatmu bahagia dan engkau merasa itu adalah jalan yang benar, tidak ada yang bisa aku lakukan,’” ujar Miller menirukan ucapan ibunya.
Sekarang, Miller secara rutin menunaikan salat di masjid Islamic Center Murfreesboro. Sebagai warga Murfreesboro yang sudah menetap di kota itu sejak usia 15 tahun, kemudian menjadi seorang muslim, Miller sudah sering mendengar komentar negatif tentang agama Islam yang dipeluknya dan kontroversi seputar masjid di kotanya.
Ia pernah mendengar sendiri seorang veteran perang Irak mengatakan bahwa Islamic Center seharusnya tidak dibangun di Murfreesboro, karena bisa berpotensi menjadi “sarang teroris”.
“Saya menanggapi pertanyaan-pertanyaannya dengan formal, dan lucunya, di akhir percakapan, lelaki itu mengakui bahwa ia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang agama Islam,” tukas Miller.
CNN akan menyiarkan tentang komunitas Muslim di Murfreesboro dalam acara “Unwelcome: The Muslim Next Door”, yang dipandu oleh Soledad O’Brien. Acara itu akan ditayangkan pada 2 April mendatang, yang akan mengangkat tentang rentetan perlawanan yang dramatis terhadap pembangunan masjid di Murfreesboro.